HATI-HATI SAAT MEMUJI ANAK

HATI-HATI SAAT MEMUJI ANAK
======================================================

Lazimnya orang tua memahami bahwa mendidik anak harus dengan kasih sayang, untuk itu anak perlu di bimbing dan dibombong. Diberi hadiah jika anak menunjukkan perilaku yang terpuji. Salah satu hadiah yang manjur adalah pujian. Maka banyak orang tua yang menghujani anaknya dengan pujian dengan harapan pujian tersebut bisa menjadi penguat sehingga anak selalu menunjukkan sikap positif tersebut. Ya…… karena dalam memberikan pujian juga ada rambu-rambu yang harus kita perhatikan, agar pujian yang kita berikan tidak malah menjadi boomerang untuk buah hati kita …

PUJIAN YANG PERLU DIHINDARI

1. Pujian yang berlebihan

Memberi penghargaan kepada anak tidak berarti kita harus memujinya secara berlebihan. Memuji anak sebaiknya disampaikan sewajarnya sehingga anaknya tahu bagian mana yang dipuji.

2. Pujian yang tidak relevan dengan perilaku positif anak

Misalnya mengatakan kepada anak bahwa dia cantik, padahal maksudnya untuk memuji karena dia merapikan mainannya. Cantik dan merapikan mainan tidak ada hubungannya. Contoh pujian yang relevan “wow, ruangannya jadi indah setelah mainannya kamu rapikan,,,,”

3. Pujian yang memberi label pada anak

Menyampaikan pujian yang sama secara berulang-ulang dan memberikan cap (meskipun positif) beresiko membuat anak mencitrakan dirinya dengan cap yang diberikan. Hal ini bisa mengakibatkan anak tidak tahan jika mengetahui bahwa ada orang yang lebih darinya, selain itu anak juga bisa menjadi sombong.

CARA MENYAMPAIKAN PUJIAN

1. Menyampaikan peningkatan yang ditunjukan oleh anak

“Wah, kamu bisa ya …” merupakan salah satu contoh kalimat pujian yang aman. Akan lebih baik jika kita menyampaikannya dengan menjelaskan peningkatan yang dicapai anak, sehingga anak mengerti kemjuannya sendiri. Misalnya “ Wah skarang kamu mewarnainya sudah rapi ya…”

2. Menuju perilaku

Yang kita puji adalah perilakunya, bukan orangnya. Misalnya anak memakai pita lalu kelihatan cantik, bukan mengatakan “kamu anak yang cantik” tapi ”wah dengan memakai pita itu kamu kelihatan lebih cantik”

3. Menggunakan “pesan aku” ( I message)

Pesan aku membantu kita menghindari memberikan pujian yang berupa label. Misalkan “Ayah senang loh kamu mau bangun pagi” daripada ”Wah…..rajin sekali….”

KAPAN PUJIAN DAPAT DIBERIKAN

1. Saat anak menunjukan peningkatan kemampuan

Memuji anak saat dia menunjukkan peningkatan kemampuan membuat anak merasa dihargai atau diperhatikan. Misalnya saat anak mau merapikan tempat tidur, saat ketrampilannya meningkat, dsb. Selain membuat anak merasa dihargai pujian juga bisa membuat anak merasa diperhatikan, karena orang tuanya tahu perkembangannya.

2. Saat anak berperilaku positif

Pujian saat anak berperilaku positif membantu anak untuk memahami bahwa perilakunya baik, dan perlu diulang. Terutama perilaku positif yang baru saja muncul.

3. Saat anak tidak lagi melakukan kebiasaan buruknya

Biasanya orang tua hanya mengomentari anak saat melakukan hal buruk. Sebaiknya kita justru mengutamakan berkomentar terhadap perilaku baik, atau member pujian saat anak tidak lagi melakukan perilaku buruk.

Sumber :
dwe_susan
www.omahantz.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Alasan Butuh Sex Lebih

Mengatur Makanan Sesuai Golongan Darah..?

GOLONGAN DARAH